A.
Pengertian Gastrulasi
Gastrulasi adalah suatu proses yang dinamis, dimana
berlangsung migrasi sel-sel atau lapisan sel-sel secara terintegrasi yang
dilakukan melalui berbagai macam gerakan- gerakan morfogenik. Seiring
dengan berlangsungnya gastrulasi, juga berlangsung proses differensiasi.
Migrasi sel-sel atau lapisan sel-sel selama gastrulasi dimaksudkan untuk:
- Menempatkan area perspektif endoderem ke dalam
- Membungkus embrio dengan perspektif ektoderem
- Menempakan mesoderem diatara endoderem dan ektoderem d.
- Membentuk arkenteron, bakal saluran pencernaan primitive.
Adanya migrasi sel-sel tersebut, menyebabkan terjadinya
perubahan lingkungan mikro dan menyebabkan terjadinya perubahan perilaku sel-sel
atau kumpulan sel-sel, sehingga merangsang sel-sel yang bersangkutan
untuk melakukan proses differensiasi. Hasil proses diffrensiasi sel
tersebut menyebab kan terbentuknya lapisan ektoderem, endoderem, dan
mesoderem. Ketiga lapisan tersebut dinamakan lapisan lembaga.
Karena yang terbentuk ada tiga lapisan lembaga, maka dinamakan triploblastik,
misalnya pada ayam, sapi, dan manusia. Beberapa jenis hewan pada masa
perkembangan embrionalnya hanya membentuk dua lapisan lembaga, yaitu ektoderem
dan endoderem. Karena hanya dua lapisan lembaga yang terbentuk, maka
dinamakan diploblastik, misalnya porifera dan coelenterate. Ketiga
lapisan lembaga di atas merupakan lapisan lembaga yang bersifat seluler dan
pada tahap perkembangan selanjutnya akan menghasilkan berbagai tipe jaringan
atau organ yang menyusun tubuh suatu organisme.
B.
Gerakan Morfogenik
Berbagai jenis gerakan-gerakan morfogenik yang terlibat
selama berlangsungnya gastrulasi antara lain epiboli, invaginasi, evaginasi,
involusi, ingresi, poliinvaginasi, konkresensi, dan gerakan amuboid. Epiboli
adalah pergerakan lapisan epithelium (ektoderem) membungkun bagian embrio yang
lain. Invaginasi adalah pelipatan lapisan sel dari luar ke dalam ,
misalnya pembentukan arkenteron pada amphioxus. Evaginasi adalah
pelipatan lapisan dari dalam ke luar, misalnya eksogastrula. Involusi
adalah pelentikan sel-sel dari lapisan luar yang menyebar dan masuk ke bagian
dalam, misalnya penyebaran sel-sel luar kea rah blastophorus amphibian.
Ingresi adalah migrasi sel-sel secara sendiri-sendiri dari permukaan ke
dalam, misalnya pembentukan mesenkim primer pada blastula bintang laut.
Delaminasi adalah pemisahan lapisan sel dari suatu lapisan tunggal,
misalnya pembentukan lapisan hipoblas pada embrio ayam. Konkresensi atau
konvergensi adalah pembelahan yang serentak dan diikuti dengan pergerakan
secara terkoordinasi, misalnya pembentukan primitive streak pada mbria
ayam. Gerakan amuboid adalah migrasi sel-sel sebagai suatu individu
tunggal ,. Misalnya migrasi sel-sel neural crest. Beberapa kejadian-kejadian
penting selama berlangsungnya gastrulasi, yaitu:
a.
Reorganisasi sel-sel atau kelompok
sel akibat gerakan-gerakan morfogenik.
b.
Ritme pembelahan sel menurun
c.
Tumbuh tidak nyata, kalaupun ada
sedikit sekali.
d.
Metabolisme berubah corak, oksidasi
menjadi lebih intensif
e.
Peran inti menjadi lebih aktif dalam
mengontrol aktivitas sel-sel embrio. Peran kromosom induk menjadi
lebih nyata.
f.
Sintesis protein-protein baru yang
sebelumnya belum terdapat di dalam sel telur.
C.
Gastrulasi
1.
Gastreulasi Asterias
Gastrulasi pada asetrias melibatkan gerakan-gerakan
morfogenik terutama invaginasi atau pelipatan ke dalam. Invaginasi
menyebabkan terbentuknya epiblast dan hypoblast. Epiblas kelak akan
membentuk ektoderem, terutama epidermis dan hypoblastakan mendindingi saluran
pencernaan makanan. Hasil invaginasi ini juga menyebabkan terbentuknya
rongga baru yang disebut rongga gastrocoel atau rongga arkenteron, sedangkan
rongga blastula atau blastocoel secara bertahap tereliminasi. Lubang yang
menghubungkan arkenteron ke luar disebut blastoporus dan kelak berkembang
menjadi anus. Pada puncak hypoblast terlepas sel-sel mesenkim sekunder
bakal mesoderem dan kelak akan berkembang menjadi rangka utama (Carlson,
1988).
2.
Gastrulasi Amphioxus
Gastrulasi amphioxus diawali pada daerah vegetatif embrio.
Mula-mula kutub vegetatif menjadi mendatar dan terdorong dan melipat ke arah
dalam. Proses ini dinamakan invaginasi. Lapisan yang terinvaginasi secara
bertahap akan menghilangkan rongga blastula dan bertemu dengan lapisan
blastomer yang berada di kutub anima. Sementara hal tersebut berlangsung,
mitosis berjalan terus diikuti dengan terjadinya pelentikan sel-sel dari luar
ke dalam melalui tepi blastoporus. Proses ini disebut involusi.
Melalui invaginasi dan involusi, terbentuk ectoderm dan endoderem. Ektoderem
sekarang membungkus embrio secara keseluruhan melalui proses epiboli.(Huettner,
1957). Gastrula amphioxus menunjukkan pertumbuhan ektoderem yang
progressif di atas blastoporus pada pembentukan neural fold. Saat lempeng
neural mulai ditransformasi menjadi tabung saraf , dinding dorsolateral
archenteron tampak mengalami pelipatan yang dangkal ke luar pada kedua lateral
membentuk lekukan. Setiap lekukan memiliki rongga yang mengarah ke
archenteron dan kantung tersebut dinamakan kantung archenteric atau kantung
enterocoelic. Kantung ini selanjutnya tumbuh kea rah luar dan dalam
membentuk rongga di antara ektoderem dan endoderem. Kantung tersebut
merupakan primordial mesoderem somit pertama. Pada perkembangan selanjutnya,
kedua kantung tersebut membentuk struktur menyerupai bola, danrongganya
terpisah dari archenteron. Rongga tersebut dinamakan enterocoel dan kelak
menjadi coelom. (Huettner, 1957)
3.
Gastrulasi Amphibia
Gastrulasi pada embrio katak dapat
diinterpretasi dengan berbagai cara. Pembentukan lapisan lembaga pada
katak terjadi melalui tiga gerakan morfogenik utama, yaitu:
1)
Epiboli, yaitu meluasnya mikromer
dari kutub anima ke kutub vegetatif.
2)
Invaginasi, yaitu melentiknya sel-sel
kea rah dalam pada daerah kelabu, sehingga terbentuk blastoporus bagian dorsal
dan bibir dorsal blastoporus. Pendalaman tersebut kemudian tumbuh kea rah
lateral dan ventral, kemudian bertemu di daerah ventral sehingga terbentuk
bibir-bibir lateral dan ventral blastoporus. Blastoporus sendiri
membentuk cincin yang bagian tengahnya berisi yolk plug.
3)
Involusi, terjadi bersamaan dengan
epiboli, melalui bibir blastoporus dan aktivitas tinggi pada bibir dorsal
blastoporus. Selanjutnya blastoporus akan menjadi kecil, bibir lateral
bertemu, terbentuk daeraf primitive.
Selanjutnya endoderem terbentuk di bawah korda mesoderem dan
juga dihasilkan mesoderem lainnya sebagai hasil proliferasi dan migrasi sel-sel
endoderem ke atas sel-sel yolk. Akibat peristiwa tersebut, maka atap
arkenteron bagian lateral serta alasnya terdiri dari lapisan endoderem yang
masih berupa sel-sel yolk. Invaginasi selanjutnya berlangsung pada bagian
ventral celah blastoporus. Invaginasi pada daerah initidak berlanjut dan
blastoporus sekarang berbentuk seperti cincin. Mikromer-mikromer yang
mengitarinya sesuai dengan letaknya disebut bibir dorsal, bibir lateral, dan
bibir ventral blastoporus. Kini proses gastrulasi menghasilkan
embrio dengan tiga lapisan lembaga, yaitu ektoderem, mesoderem, dan endoderem.
Kini seluruh permukaan gastrula diliputi oleh mikromer yang berpigmen yang
disebut ektoderem. Makromer yang menyumbat blastoporus dinamakan sumbat
yolk atau yolk plug. Makin tua suatu gastrula, blastoporusnya semakin
kecil dan selanjutnya menyempit membentuk suatu celah yang memanjangyang
disebut daerah primitive atau primitive streak. Dinding sebelah dorsal
dan lateral arkenteron terdiri atas beberapa lapisan sel. Setelah gastrulasi
selesai, lapisan sel yang tepat membatasi rongga arkenteron dan dinding
terpisah., lapisan ini adalah lapisan endoderem. Ektoderem merupakan
lapisan paling luar.
Delaminasi lapisan endoderem dimulai pada bagian
anterior embrio dan diteruskan kea rah posterior dan berakhir di sekitar
blastoporus. Sel-sel dari bagian mediodorsal pada sisa dinding arkenteron
kemudian memisahkan diri, mula-mula di bagian anterior embrio kemudian kea rah
posterior. Batang yang terbentuk dari padanya berdifferensiasi menjadi
batang penyokong aksia; embrio yang disebut notokorda. Sisa dinding
arkenteron yang terdapat di sisi kiri dan kanan notokorda menjadi
mesoderemembrio yang akan tumbuh terus kea rah medio ventral untuk kemudian
bertemu dan tumbuh menjadi satu. Seperti halnya pada amphioxus, selama
gastrulasi pada amphibian juga terjadi rotasi polaritas embrio. (Huettner,
1957)
4.
Gastrulasi Pada Aves
Gastrulasi pada aves berlangsung melalui kombinasi sejumlah
gerakan-gerakan morfogenik, meliputi:
1)
Poliinvaginasi, yaitu perpindahan
sel-sel blastoderem untuk membentuk lapisan hipoblas
2)
Konkresensi, yaitu sel-sel pada
blastoderem bagian anterior bermigrasi dasn berhimpun pada bagian
posterior
3)
Involusi, yaitu pelentikan sel-sel
dari luar ke dalam.
Gastrulasi ditandai dengan terjadinya penebalan pada bagian
posterior blastoderem kurang lebih pada umur 3-4 jam inkubasi. Penebalan
tersebut berbentuk segi tiga yang lebar, kemudian menyempit dan memanjang dan
akhirnya membentuk suatu batang yang memanjang dari posterior ke anterior dan
disebut sebagai primitive streak. Primitive streak berlangsung kira-kira
pada umur 16 jam inkubasi. Penebalan yang berlangsung pada daerah blastoderem
disebabkan karena terjadinya konkresensi/konvergensi sel-sel epiblas kea rah
median posterior. Sel-sel yang bermigrasi tersebut tidak ditumpuk
melainkan pada suatu saat berinvolusi melalui daerah primitive dan mengisi
tempat diantara epiblas dan hipoblas. Selsel tersebut kemudian menyebar
kea rah lateral membentuk mesoderem. Wilayah blastoderem yang belum
terjangkau oleh penyebaran mesoderem tampak lebih bening. Daerah tersebut
dinamakan daerah proamnion. Daerah proamnion makin lama makin menyempit
dan kemudian hilang setelah penyebaran mesoderem mencapai daerah
tersebut. Daerah primitive dapat disamakan dengan blastoporus pada
amphibian. Terdiri atas sepasang pematang primitif atau primitive ridge
dan sebuah parit primitive atau primitive groove. Pada ujung anterior
daerah primitif terdapat suatu penebalan yang disebut primitive knot atau nodus
Hensens. Tepat pada bagian posterior nodus Hensens terdapat lekukan parit
yang agak dalam yang disebut lekuk primitive atau primitive pitSetelah
primitive streak mencapai pemanjangan yang penuh pada umur inkubasi 18 jam,
ujung cephalic mulai beregresi dan terbentuk suatu struktur yang disebut head
process atau lipatan kepala. Bagian area pellusida yang berdekatan dengan
primitive streak mulai menebal membentuk area embrional. (Huettner,
1957).
5.
Gastrulasi pada Mamalia
Gastrulasi pada mamalia ditandai dengan terbentuknya
rongga pada massa sel-sel dalam (inner cell mass) yang makin lama makin
besar dan dinamakan rongga amnion. Massa sel-sel dalam di bawah rongga
amnion membentuk suatu keeping yang dinamakan keeping embrio atau embryonic
disc yang kelak akan menghasilkan embrio. Keping embrio terdiri atas
lapisan ektoderem yang berbatasan dengan rongga amnion dan endoderem yang
berbatasan dengan blastocoel. Blastocoel terletak kea rah rongga uterus,
sedangkan keeping embrio dan rongga amnion tertanam kea rah dinding uterus.
Endoderem akan berproliferasi membentuk sel-sel pipih yang mendindingi
blastocoel. Blastocoel sekarang menjadi gastrocoel atau arkenteron
atau rongga kantung yolk. Endoderem yang mendindinginya akan menjadi
bagian dari kantung yolk. Pada mamalia, kantung yolk tidak mengandung
yolk. Pada keeping embrio berlangsung proses gastrulasi yang serupa dengan
gastrulasi yang berlangsung pada gastrulasi ayam, sehingga terdapat stadium
daerah primitive danlapisan-lapisan lembaga ektoderem, mesoderem, dan
endoderem. Disamping daerah primitive dan bakal notokorda. Lapisan
lembaga di dalam keeping embriodisebut lapisan lembaga intra embrio, sedangkan
yang terdapat di luar keeping embrio dinamakan lapisan lembaga ekstra embrio.
Massa sel-sel dalam berhadapan dengan balstocoel pada pembentukan embryonic
knob (Huettner,1957). Ada pendapat bahwa lapisan endoderem terbentuk
dengan cara delaminasi. Pendapat lain menyebutkan bahwa lapisan endoderem
berasal dari massa sel-sel dalam. Seperti diketahui bahwa keeping embrio
terdiri atas lapisan sel yang tebal yang disebut mesektoderem dan lapisan tipis
yang disebut entoderem. Mesentoderem akan menjadimesoderem dan
ektoderem. Ektoderem adalah tropoblas yang merupakan lapisan
terluar. Pembentukan mesoderem pada embrio mamalia sama dengan
pembentukan mesoderem pada embrio ayam. Berbeda dengan aves, gastrulasi pada
mamalia berlangsung di dalam uterus, sedangkan gastrulasi pada avesberlangsung
di dalam telur. Embrio yang mencapai rongga uterus biasanya telah berada
pada stadium blastula yang terdiri atas massa sel-sel dalam dan tropoblas, lalu
menempel atau tertanam pada endometrium yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Pembahasan lebih lanjut akan diuraikan pada peristiwa implantasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
beri komentarx